new kamus biologi musikal
A.
Pengertian Plantae
Tumbuhan adalah organisme eukaryotik, multisel, berklorofil,
memiliki dinding sel, autotrof. Dunia
tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan Atracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan
kelompok Tracheophyta adalah kelompok paku-pakuan dan tumbuhan berbiji.
B. Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Tumbuhan
lumut habitatnya di darat dan tempat lembab, tidak memiliki akar, batang dan
daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem),
merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan
tumbuhan ber-kormus (kormofita) dan mengalami pergiliran keturunan.Adapun ciri-ciri dan sifat lumut dapat disebut
sebagai berikut:
1.
Ciri –ciri Bryophytha
a.
Habitat
adalah didarat yang lembab atau basah. Hidup dengan melekat (epifit) dan ada
pula yang epifil.
b.
Organ
tubuhnya sudah lengkap, yaitu akar yang berupa rhizoid, batang dan daun,
susunan tubuhnya umumnya lebih komplek dari pada Thallophyta.
c.
Mengalami
metagenesis, yaitu suatu pergiliran keturunan antara fase sporofit dan
gametofit.
d. Sporofit merupakan keturunan generatif, berupa
badan penghasil spora yang disebut sporogonium.
e. Daun lumut kecil, terdiri atas selapis sel,
kloroplas berbentuk jala. Di dalam daun terdapat sel yang besar dan mati
sebagai tempat menyimpan air.
f. Akar, terdiri dari selapis sel yang bersekat dan
tidak mempunyai berkas pengangkut (fasis) berfungsi sebagai alat untuk menempel
dan menyerap air serta garam mineral dari substratnya. Akar lumut disebut rhizoid.
g. Batang, pada golongan lumut hati (Hepaticae) tidak ditemukan, sedang pada
lumut daun ditemukan batang silindris.
h. Tumbuhan lumut mengalami daur hidup, yaitu
pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit.
i.
Adapun pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia
(alat-alatkelamin) yaitu: alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid dan alat kelamin betina
disebut Arkegonium yang menghasilkan
Ovum.
j.
Reproduksinya
secara seksual dan aseksual
2.
Pengelompokan
berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas
a. Hepaticopsida
(lumut hati)
Lumut
hati berbentuk lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab
atau terapung di atas air. Di tebing – tebing basah sering terdapat lumut ini
Berikut
adalah spesies dalam genus ini
·
Marchantia alpestris
·
Marchantia aquatica
·
Marchantia berteroana
·
Marchantia carrii
·
Marchantia chenopoda
·
Marchantia debilis
·
Marchantia domingenis
·
Marchantia emarginata
·
Marchantia foliacia
·
Marchantia grossibarba
·
Marchantia inflexa
·
Marchantia linearis
·
Marchantia macropora
·
Marchantia novoguineensis
·
Marchantia paleacea
·
Marchantia palmata
·
Marchantia papillata
·
Marchantia pappeana
·
Marchantia polymorpha (also as M. aquatica)
·
Marchantia rubribarba
·
Marchantia solomonensis
·
Marchantia streimannii
·
Marchantia subgeminata
·
Marchantia vitiensis
·
Marchantia wallisii
·
Marchantia nepalensis
a) Marchantia polimorpha
Klasifikasi
Regnum :Plantae
Divisi :Marchantiophyta
Kelas :Marchantiopsida
Ordo :Marchantiales
Famili :Marchantiaceae
Genus :Marchantia
spesies : Marchantia polymorpha
Regnum :Plantae
Divisi :Marchantiophyta
Kelas :Marchantiopsida
Ordo :Marchantiales
Famili :Marchantiaceae
Genus :Marchantia
spesies : Marchantia polymorpha
Marchantia
adalah genus
dalam suku Marchantiaceae
dari ordo
Marchantiales.
Habitat : lumut hati banyak ditemukan
menempel di bebatuan, Reproduksi, Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel
kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ
penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sperma. Ovum
yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya
disokong oleh gametofit. Sporofit akan
membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium
berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan
melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut
protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan
menumbuhkan gametofit baru.
b.
Kelas Anthoceratopsida (Lumut tanduk)
Lumut tanduk berhabitat di
tepi sungai, danau, atau di sepanjang selokan. Seperti halnya lumut hati, lumut
tanduk juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis.
Klasifikasi lumut tanduk
Regnum : Plantae
Division : Antheceroptophyta
Kelas : Antheceroptopsida
Ordo : Antheceroptoceales
Family : Antheceroptoceae
Genus : Antheceroptopsida
Spesies : Antheceroptopsida.sp
Tubuhnya mirip lumut hati , tetapi berbeda
pada sporofitnya
berdasarkan analisis asam nukleat, lumut gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk rhizoid berada pada bagian ventral habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi.Tempat hidupnya di tempat tempat yang lembab.
berdasarkan analisis asam nukleat, lumut gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk rhizoid berada pada bagian ventral habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi.Tempat hidupnya di tempat tempat yang lembab.
Alat perkembangbiakan Secara seksual,
dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium terkumpul pada suatu
lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu lekukan pada sisi
atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pisah
melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti oleh
sel bagian bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi
sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak makan akana pecah seperti buah
plongan s, menghasilakan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel
mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang
akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.
Spesies ini mencakup
·
Anthoceros agrestis
·
Anthoceros
himalayensis
·
Anthoceros hispidus
·
Anthoceros lamellatus
·
Anthoceros neesii
·
Anthoceros punctatus
·
Anthoceros
sambesianus
·
Anthoceros scariosus
·
Anthoceros
tristanianus
·
Anthoceros Laevis
·
Anthoceros
fusiformis
·
Fissidens
sp
a)
Klasifikasi Anthoceros Laevis
Regnum :
Plantae
Division :
Anthocerotophyta
Class :
Anthocerotopsida
Order : Notothyladales
Family :
Notothyladaceae
Genus :
Phaeoceros
Species :
Anthoceros Laevis
b) Klasifikasi Ilmiah Anthoceros fusiformis Austin
Regnum
|
:
|
Plantae
|
Phylum
|
:
|
Anthocerotophyta
|
Class
|
:
|
Anthocerotopsida
|
Order
|
:
|
Anthocerotales
|
Family
|
:
|
Anthocerotaceae
|
Genus
|
:
|
Anthoceros
|
Spesies
|
:
|
Anthoceros fusiformis
|
c.
Bryopsida (lumut daun)
Lumut sejati tumbuh di tanah, tembok, dan
tempat-tempat yang terbuka. Batangnya tegak, bercabang – cabang dan berdaun
kecil-kecil. Adapula yang seperti beludru hijau.
Klasifikasi
lumut daun
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp
Tumbuhan
ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ
fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini
juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya
adalah rizoid (Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis.
Tubuhnya mempunyai struktur yg mirip batang, daun, dan akar, tetapi tdk mempunyai sel/jaringan dan fungsi sepert pada tumbuhan tingkat tinggi. Habitatnya pada tempat lembab Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah gundul, bahkan diatas pasir yang bergerakpun dapat tumbuh Alat kelamin tubuh pada bagian ujung batang, sporogonium terdiri dari kaki, tangkai dan kapsul. Gigi peristoma terdapat satu atau dua deret melingkari lubang diujung kapsul.
Tubuhnya mempunyai struktur yg mirip batang, daun, dan akar, tetapi tdk mempunyai sel/jaringan dan fungsi sepert pada tumbuhan tingkat tinggi. Habitatnya pada tempat lembab Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah gundul, bahkan diatas pasir yang bergerakpun dapat tumbuh Alat kelamin tubuh pada bagian ujung batang, sporogonium terdiri dari kaki, tangkai dan kapsul. Gigi peristoma terdapat satu atau dua deret melingkari lubang diujung kapsul.
Perkembangbiakan
tumbuhan lumut daun berupa Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau
pada ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya
paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang
khusus seperti pada jungermaniales juga dinamakan periantum.
Contoh spesies bryopsida
·
Andreaea petrophila
·
A. rupestris
·
Sphagnum fimbriatum
·
S. squarrosum
·
S. acutifolium
·
Polytrichum commune
·
Hypnodendron
reinwardtii
·
Mniodendron
divaricatum
·
Pogonatum cirrhatum
·
Georgia pellucida
·
Riccia sp
a)
Polytricum sp
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Polytricales
Familia : Polytrichaceae
Genus : Polytrichum
Spesies : Polytrichum sp
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Polytricales
Familia : Polytrichaceae
Genus : Polytrichum
Spesies : Polytrichum sp
Biasa disebut lumut haircap atau lumut rambut.
Berupa talus dan mempunyai tangkai sporangium bersifat elastis Membentuk koloni yang luas dan membentuk benang. Habitat di tanah, tebing-tebing basah dan di atas batu cadas
Reproduksi
seksual dengan membentuk gametangium dan reproduksi aseksual dengn membentuk
gemma (tunas) Daun kecil memanjang seperti pisau Terdapat rizhoid yang
berbentuk benang-benang yang menyerupai akar
b)
Sphagnum sp
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Sphagnales
Familia : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Spesies : Sphagnum sp
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Sphagnales
Familia : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Spesies : Sphagnum sp
Sphagnum sp batangnya banyak bercabang - cabang,cabang
yang muda tumbuh tegak,dan membentuk roset pada ujungnya. Daun-daun yang sudah
tua terulai dan menjadi pembalut bagian bawah batang. Habitat kebanyakan hidup
di rawa-rawa Membentuk rumpun atau bantalan
. Kulit batang sphagnum terdiri atas selapis sel yang telah mati.
Jaringan kulit bersifat seperti spon
Dinding yang membujur maupun yang melintang mempunyai liang-liang yang bulat. Cabang-cabang jantan mempunyai anteridium yang bulat dan bertangkai di ketiak-ketiak daunnya, cabang-cabang betina mempunyai arkegonium pada ujungnya. Sporogonium membentuk tangkai pendek dengan kaki yang membesar.
Dinding yang membujur maupun yang melintang mempunyai liang-liang yang bulat. Cabang-cabang jantan mempunyai anteridium yang bulat dan bertangkai di ketiak-ketiak daunnya, cabang-cabang betina mempunyai arkegonium pada ujungnya. Sporogonium membentuk tangkai pendek dengan kaki yang membesar.
c)
Riccia sp
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Hepaticeae
Ordo : Marchantiales
Familia : Ricciaceae
Genus : Riccia
Spesies : Riccia sp
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Hepaticeae
Ordo : Marchantiales
Familia : Ricciaceae
Genus : Riccia
Spesies : Riccia sp
Riccia sp dapat di temukan di bebatuan yang lembab dan
kayu yang lapuk atau biasanya di gunakan dalam akuarium. Di dalam talus
terdapat ruang udara dan liang udara yang berfungsi untuk mencegah masuknya
air.
Reproduksi generatif dengan membentuk sporangium sedangkan secara vegetatif dengan spora dan kuncup Riccia sp Termasuk tumbuhan berumah dua .
Reproduksi generatif dengan membentuk sporangium sedangkan secara vegetatif dengan spora dan kuncup Riccia sp Termasuk tumbuhan berumah dua .
d)
Pogonatum sp
Klasifikas
Regnum :Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Polytricales
Familia : Polytrichaceae
Genus : Pogonatum
Spesies : Pogonatum sp
Klasifikas
Regnum :Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Polytricales
Familia : Polytrichaceae
Genus : Pogonatum
Spesies : Pogonatum sp
Mempunyai
daun-daun yang sempit pada sisi perut tulang daun sering kali terdapat lamela
yang membujur Gametosit yang haploid menghasilkan anteridium dan arkegonium menghasilkan
sporofit yang diploid Sporofit disebut sporogonnium,hidup sebagai parasit pada
gametofitnya. Perkembangbiakan sporofit diakhiri dengan pembentukan reduksi
yaitu membentuk spora
e)
Fissidens sp
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Fissinales
Familia : Fissinaceae
Genus : Fissidens
Spesies : Fissidens sp
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Bryophyta
Classis : Bryopsida
Ordo : Fissinales
Familia : Fissinaceae
Genus : Fissidens
Spesies : Fissidens sp
Fissidens spTubuhnya
berupa talus berbentuk lembaran daun dengan pertulangan atau alur daun yang
lebar dari bagian pangkal daun sampai ujung daun. Mempunyai struktur-struktur
tubuh yang menyerupai akar, batang dan daun Mempunyai akar semu. Daun
mengandung klorofil Habitat di
tempat yang lembab atau di atas cadas dan di pohon-pohon. Reproduksi seksual
dengan membentuk gametangium dan aeksual dengan membentuk tunas atau gema, sel
berbentuk multiseluler dengan satu inti
C. Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Tumbuhan Paku adalah tumbuhan yang
sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, berkembang biak dengan spora
(kormofita berspora), dan memiliki pembuluh angkut xilem dan floem, memiliki
klorofil, berakar serabut dan mengalami pergiliran keturunan.
1.
Adapun ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai
berikut:
i.
Sudah
mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
ii.
Pada
batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem konsentris.
iii.
Terjadi
metagenesis.
iv.
Generasi
sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan keturunan
generatif.
v.
Generasi
gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati, serta mempunyai
anteridium dan arkegonium.
vi.
Embrionya
berkutub satu
vii.
Ujung daun
paku yang muda umumnya menggulung.
viii.
Akar paku
berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh angkut konsentrik.
ix.
Batang
umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan sejenisnya.
x.
Daun paku
dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat juga dibedakan
menjadi sporofil dan tropofil.
Siklus hidup tumbuhan paku
Keterangan
:
·
Tumbuhan paku mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis) antara fase gametofit dan fase sporofit.
·
Kedua fase ini berlangsung secara
bergiliran.
·
Sporofit pada tumbuhan paku adalah
tumbuhan paku itu sendiri yang menghasilkan spora pada daunnya.
·
Sporofit merupakan fase dominan pada
proses pergiliran keturunan tumbuhan paku.
·
Spora yang dihasilkan akan tumbuh bila
jatuh pada tempat yang lembab dan teduh
- Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3
1)
Paku
homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu jenis spora yang sama
besar
2)
Paku
heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya
(makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora jantan
3)
Paku
peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama dan
sudah diketahui gamet jantan dan gamet betina . contoh paku ekor kuda
2.
Pengelompokan berbagai spesies tumbuhan paku
menghasilkan empat kelas
a. Kelas Psilotinae (Paku Purba)
Banyak
dari jenis tumbuhan paku ini telah menjadi fosil. Dua marga yang masih hidup
adalah Psilotum dan Tmesipteris..
Sporofit tumbuhan paku ini tidak mempunyai akar sejati, tetapi masih berupa
rhizoid.
Spesies
Psilotum nodum
Klasifikasi Ilmiah
Regnum :Plantae
Divisi :
Pteridophyta
Kelas :
Psilotopsida
Ordo :
Psilotales
Famili :
Psilotaceae
Genus :
Psilotum
Spesies : Psilotum nodum
Tumbuhan paku ini dikenal pula sebagai paku telanjang, karena sporangiumnya
terbuka. Ia tidak memiliki daun, akar,
dan batang
sejati, meskipun telah mempunyai berkas pengangkut. Wujud
sporofit berupa tangkai bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung
cabang-cabangnya. Sporofit menghasilkan satu jenis spora (homospora). Untuk
memperoleh hara, gametofit paku ini tergantung pada bersimbiosis dengan
cendawan mikoriza karena tidak mempunyai klorofil.
Saat ini diakui terdapat dua jenis, Psilotum nudum dan Psilotum complanatum,
Spesies Ophioglossum pedunculosum
(Ophioglossum pedunculosum Desv.) adalah jenis tumbuhan paku sejati berukuran kecil yang dapat ditemukan di tempat-tempat terang tetapi basah, seperti tepi lapangan rumput.
Daun steril dan fertil berbeda. Daun fertil memanjang dengan sori terletak di bagian belakang, bentuknya bulat. Akarnya sederhana, tumbuh dari rimpang kecil yang tumbuh tegak.
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Psilotopsida
Ordo : Ophiogiossales
Famili : Ophiogiossaceae
Genus : Ophioglossaceae
Spesies : Ophioglossum pedunculosum
Genus Ophioglossaceae merupakan salah satu suku anggota tumbuhan
paku (Pteridophyta). Suku ini merupakan satu-satunya anggota bangsa Ophioglossales
yang masih lestari di bumi Anggota-anggota suku ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1)
hanya menghasilkan daun tunggal, bukan daun majemuk (ental) seperti
kebanyakan paku-pakuan lain,
2)
daun fertilnya (sporofil) terpisah menjadi dua bagian:
sporofor (sporophora), yang
membawa sporangia dengan bentuk memanjang/sempit, dan trofofor (trophophora), yang bentuknya serupa
dengan daun steril (trofofil),
3)
gametofitnya hidup di bawah permukaan tanah (subterraneous) dan bersimbiosis
dengan cendawan tanah
(sehingga bersifat mycoheterotrophic).
Sekitar
25-30 spesies, mencakup
·
Ophioglossum
austroasiaticum
·
Ophioglossum azoricum
·
Ophioglossum
californicum
·
Ophioglossum costatum
·
Ophioglossum
crotalophoroides
·
Ophioglossum
engelmannii
·
Ophioglossum
lusitanicum
·
Ophioglossum
nudicaule
·
Ophioglossum pedunculosum
·
Ophioglossum
petiolatum
·
Ophioglossum
polyphyllum
·
Ophioglossum pusillum
·
Ophioglossum
pycnosticum
·
Ophioglossum
reticulatum
·
Ophioglossum tenerum
·
Ophioglossum thermale
·
Ophioglossum vulgatum
a)
Spesies Helminthostachys zeylanica
Klasifikasi
Regnum :
Plantae
Divisi :
Pteridhophyta
Kelas :
Psilotopsida
Oprdo :
Ophioglossales
Famili :Ophioglossaceae
Genus :Helminthostachys
Spesies :Helminthostachys zeylanica
Helminthostachys zeylanica
adalah Bentuknya berupa terna kecil, dapat mencapai tinggi sekitar
setengah meter. Sebagaimana anggota suku Ophioglossaceae lainnya, ental tumbuhan ini dapat menghasilkan bagian steril dan fertil, yang
bentuknya berbeda. Bagian fertil (subur, disebut sporophore: pembawa spora) berbentuk seperti gada kecil, tempat sporangia duduk.
b.
Kelas
Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
Kelompok tumbuhan paku ini
berupa terna yang tumbuh subur di tempat-tempat yang lembab.Batangnya
bercabang-cabang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas. Daunnya kecil dan
bersisik seperti selaput yang tersusun melingkar pada setiap ruas batang.Pada
ujung batangnya umumnya ditemui sporofil atau bagian penghasil spora yang
membentuk kerucut, sehingga mirip dengan ekor kuda yang masih hidup dan banyak
ditemukan di Indonesia antara lain Equisetum debile dan Equisetum
ranosissimum, dan Equisetum arvense.
Kelompok paku ini memiliki
batang yang beruas, berbuku, dan berongga. Daun kecil-kecil seperti sirsak,
terletak melingkar pada buku buku
Batang tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya,
berperan sebagai organ fotosintetik menggantikan daun. Batangnya dapat
bercabang. Daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai
sisik yang duduk berkarang menutupi ruas.. Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya
hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada E. arvense
tumbuh menjadi protalium jantan. Spora keluar dari sporangium
yang tersusun pada strobilus.
Contoh spesies
i. Subgenus Equisetum
· Equisetum arvense - paku ekor kuda ladang
· Equisetum bogotense - paku ekor kuda Andes
· Equisetum diffusum - paku ekor kuda Himalaya
· Equisetum fluviatile - paku ekor kuda air
· Equisetum palustre - paku ekor kuda rawa
· Equisetum pratense - paku ekor kuda padang
· Equisetum sylvaticum - paku ekor kuda hutan
· Equisetum telmateia - paku ekor kuda besar
ii.
Subgenus Hippochaete
a) Spesie Equisetum pratense
Klasifikasi
Regnum :
Plantae
Divisi :
Pteridhophyta
Kelas :
Equisetopsida
Ordo :
Equisetales
Famili :
Equisetaceae
Genus :
Equisetum
Spesies
: Equisetum
pratense
Equisetum pratense, disebut juga ekor kuda padang rumput, ekor
kuda rindang atau ekor kuda
gelap, merupakan spesiestumbuhan milik divisi paku ekor kuda (Equisetophyta).
b) Spesies Equisetum debile Roxb
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas : Equisetopsida
Ordo : Equisetales
Famili : Equisetaceae
Genus : Equisetum
Spesies: Equisetum
debile Roxb
Tanaman ini tumbuh tegak dan
menjulang ke atas ini memiliki ketingggian sekitar 1 m. Batangnya agak lemas,
bergaris-garis. Daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik,
hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas. Berwarna hijau,
sisiknya majemuk, dan tepi daunnya bergerigi. Batang Bulat, beralur, berlobang,
beruas. Tumbuhan ini berakar Serabut, dan berwarna coklat.
Sel-sel
kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin
betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ
penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium
yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan
terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi
ovum. Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena
hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut
sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk
melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi
suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan
pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
c.
Paku
kawat Lycopsida
Paku kawat memelikiSporofit yang sudah memiliki akar, batang
dan daun. Tumbuhan paku in berupa tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah.
Memiliki batang kecil dengan percabangan menggarpu (dikotomi). Daun yang fertil
terdapat pada ujung cabang disebut sporofil, Kumpulan sporofil disebut
strobilus, yaitu struktur penghasil spora yang menyerupai kerucut. Contoh
tumbuhan paku kelas ini adalah Lycopodium (paku kawat) dan Selanginella
(paku rane).
Regnum : Plantae
Divisi :
Lycopodiophyta
Kelas :
Lycopodiopsida
Ordo :
Lycopodiales
Family :Lycopodiaceae
Beberapa contoh jenis genus pada tumbuhan paku
kawat
i.
Tribus
Lycopodieae:
·
Lateristachys
·
Spinulum
ii.
Tribus
Huperzieae
·
Huperzia
·
Phlegmariurus
a)
Lycopodium
Klasifikasi
Regnum :
Plantae
Divisi :
Pterydophyta
Class
: Lycopodinae
Ordo :Lycopodiales
Famili :Licopodiace
Genus :Lycopodium
Lycopodinae terbagi atas
4 bangsa, yakni bangsa Lycopodiales, bangsa Selaginellales,
bangsa Lepidodendrales, dan bangsa Isoetales. Ciri morfology
Licopodium secara umum adalah sebagai Akar bercabang menggarpu, terletak di
sepanjang bagian bawah dari rimpang. Batang berupa rimpang ,Tumbuh tegak atau
berbaring dengan cabang-cabang menjulang ke atas, Cabang-cabang tertutup oleh
daun, Tidak bertangkai (bertulaang satu) atau mikrofil tak bercabang.
Sistem reproduksi, Sporofil terbentuk pada bagian atas ( strobilus),
berbentuk segi tiga sama sisi, Mempumyai sporangium yang agak pipih, Sporangium
terletak pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya. Dinding sporangium
terdiri atas beberapa lapis, yakni lapisan dalam terdapat sel-sel tapetum, yang
karena isinya habis terpakai pada pembentukan spora lalu berkeriput. Spora
tersususun atas tetradehingga waktu masak. Eksosporiumnya mempnyai rigi-rigi
penebalan yang berbentuk jala. Spora bersifat isospora.
b) Klasifikasi Lycopodium cernuum (Paku Kawat)
Regnum
: Plantae
Divisi
: Pteridophyta
Kelas
: Lycopodiinae
Ordo
: Lycopodiales
Famili
: Lycopodiaceae
Genus
: Lycopodium
Spesies
: Lycopodium cernuum L
Lycopodium
cernuum memiliki ciri-ciri berdaun kecil (mikrofil) dengan
susunan spiral dan daun-daun yang sangat banyak tersebut tersusun rapat,
batangnya seperti kawat, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul
membentuk strobilus (kerucut), hidup di darat. Akar pada Lycopodium cernuum
biasanya bercabang menggarpu, bagian – bagian batang yang berdiri tegak, dan
mempunyai rangkaian sporofil . Lycopodium cernuum termasuk tumbuhan paku
homospora.
d.
Paku Sejati Pteriopsida
Pteridopsida merupakan kelompok tumbuhan paku yang mencakup seluruh anggota dengan sporangium yang tumbuh dari satu sel epidermis induk, atau dikenal sebagai Leptosporangiatae sebagian besar kelompok tumbuhan paku yang
pernah dikenal dengan nama Filicinae
atau "paku sejati" Filicinae dibagi menjadi Eusporangiatae (mencakup
bangsa Marattiales dan Ophioglossales) dan Leptosporangiatae (mencakup anggota
Filicinae lainnya).
Ciri-ciri
paku sejati (pteropsida)
Sporofit
Pteropsida memiliki akar,batang, dan daun. Ukuran batang pteropsida itu sendiri
bervariasi ada yang kecil dan besar seperti pohon. Pada batang paku sejati ini
berada dibawah permukaan tanah (rizom) Pada umumnya daun paku sejati memiliki
bentuk seperti lembaran yang berukuran besar (makrofil) yang majemuk atau
terbagi menjadi beberapa lembaran dengan tulang daun yang bercabang-cabang.
Pada sporofil terdapat sporangium yang terkumpul dalam sorus dibawah bawah
permukaan daun. Pada Pteropsida yang hidup di air, sporangium berkumpul dalam
sporokarp. Gametofit pterospsida memiliki klorofil yang berukuran bervariasi
yang disebtu dengan protalium. Gametofit bersifat biseksual dan uniseksual.
Siklus hidup tumbuhan paku
Bangsa dari paku sejati terdiri dari Osmundales,
Hymenophyllales,
Gleicheniales, Schizaeales,
Salviniales,
Cyatheales,
Polypodiales
(termasuk Pteridales,
Blechnales).
a) Osmunda
Angustifolia
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Pteridophyta
Class : Osmundopsida
Ordo : Osmundales
Family :Osmundaceae
Genus :Osmunda
Spesies : Osmunda Angustifolia
Osmundaceae
merupakan salah satu suku
anggota tumbuhan paku
(Pteridophyta .Daun padat di puncak rimpang, garis-garis stramineous, pendek Batang berdiri tegak karena mempunyai senyawa lignin.Bentuk akar
serabut, sehingga pada batang warnanya menjadi gelap. akar kurus. Spora ini
ditanggung dalam jumlah besar, sporangia telanjang yang ditanggung dalam massa
padat pada daun sepenuhnya dimorfik atau pinnae.
Karena
menghasilkan satu jenis spora maka termasuk dalam Homospora Jika sporangiumnya
tersebar, terkadang dapat menutupi daun. Sporangium tidak berkelompok, tidak bertangkai , tanpa
anulus, tetapi mempunyai sekelompok sel berdinding tebal.
b)
Osmunda cinnamomea
Daun padat di puncak rimpang,
dimorfik; daun muda ditutupi dengan rambut coklat kemerahan. Steril daun hijau
kekuningan, ditutupi dengan rambut berbulu halus padat ketika muda.
c)
Osmunda Vachellii
Klasifikasi Osmunda Vachellii
Regnum :Plantae
Divisi :Pteridophyta
Kelas :
Pteridopsida
Ordo :
Osmundales
Family :
Osmundaceae
Genus :
Osmunda
Spesies : Osmunda Vachellii
rhizom
pendek, suberect, dengan daun di berjambul, ditutupi dengan berbulu halus,
rambut coklat muda ketika muda.
e) Osmunda japonica
Klasifikasi Osmunda japonica
Regnum
: Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Osmundales
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda japonica
f)
Osmunda
regalis
Klasifikasi Osmunda regalis
Regnum : Plantae
Divisi : pteridophyta
Kelas : pteridophyta
Ordo : Osmundales
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda regalis
g)
Osmunda
spectabilis
KlasifikasiOsmunda
spectabilis
Regnum : Plantae
Divisi
: Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Osmundale
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda spectabilis
h)
Osmunda
banksiifolia
Regnum : Plantae
Divisi
: Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Osmundale
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda banksiifolia
i)
Osmunda
claytoniana
Klasifikasi Osmunda claytoniana
Regnum : Plantae
Divisi
: Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Osmundale
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda claytoniana
Contoh lain spesies Osmunda yang sudah punah
j)
Hymenophyllum tunbrigense
Klasifikasi Hymenophyllum
tunbrigense
Regnum :
Plantae
Divisi :
Pteridophyta
Kelas :
Pteridopsida
Ordo :
Hymenophyllales
Famili :
Hymenophyllaceae
Genus :
Hymenophyllum
Spesies :Hymenophyllum
tunbrigense
Hymenophyllaceae merupakan salah satu suku
anggota tumbuhan paku
(Pteridophyta).
k) Trichomanes intricatum
Klasifikasi Trichomanes Intricatum
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridophyta
Ordo :
Hymenophyllales
Family : Hymenophyllaceae
Genus : Trichomanes
Spesies : Trichomanes Intricatum
l)
Hymenophyllum
nephrophyllum
Klasifikasi
Hymenophyllum nephrophyllum
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridophyta
Ordo :
Hymenophyllales
Family : Hymenophyllaceae
Genus : Trichomanes
Spesies : Hymenophyllum nephrophyllum
m)
Trichomanes
speciosum
Klasifikasi Trichomanes speciosum
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridophyta
Ordo :
Hymenophyllales
Family : Hymenophyllaceae
Genus : Trichomanes
Spesies : Trichomanes
speciosum
n) Gleichenia linearis
Regnum :Plantae
Divisi
:
Pteridophyta
Kelas : Gleicheniopsida
Sub Kelas : Gleicheniatae
Ordo : Gleicheniales
Famili : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia
Spesies : Gleichenia linearis
Kelas : Gleicheniopsida
Sub Kelas : Gleicheniatae
Ordo : Gleicheniales
Famili : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia
Spesies : Gleichenia linearis
o) Lygodium microphyllum
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Pteridophyta
Kelas :
Filicinae
Ordo :
Filicales
Family :
Schizaceae
Genus :
Lygodium
Spesies : Lygodium Microphyllum
Secara
umum Lygodium mempunyai akar yang merayap, berambut tapi tidak bersisik. Daun-daunnya
monostichous, melilit dan pertumbuhannya tidak dapat didefinisikan. Terdapat pula
daun yang steril berbentuk gerigi maupun berlobus, sedangkan daun yang fertile
berjumbai sepanjang tepinya dengan cuping sempit yang pendek dan setiap cuping mengandung
dua baris sporangia yang ditutupi dengan indusium kecil.
Daur
hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase
utama: gametofit dan sporofit.
p)
Lygodium
flexuosum
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Filicinae
Ordo : Simplicer
Familia : Schizaeaceae
Genus : Lygodium
Spesies :
Lygodium flexuosum
q) Marsilea crenata
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Pteriodophyta
Kelas :
Pteriodopsida
Ordo :
Salvinales
Famili :
Marsileaceae
Genus :
Marsilea
Spesies
: Marsilea crenata
Marsilea crenata memiliki
perakaran tunggang, dengan serabut yang menjalar di permukaan tanah. Daun
pada tanaman ini memiliki bentuk bulat meruncing di setiap bagiannya dengan
tiga daun dalam satu tangkai. Daun tersebut memiliki warna hijau muda hingga
kekuningan dengan diamter 1 – 1,5 cm bahkan kurang. Selain itu, daun pada
tanaman ini saling berhadapan dengan bentuk yang sama disebur klover.
r) Salvinia Molesta
Regnum :
Plantae (Tumbuhan)
Divisi
: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas
: Pteridopsida
Ordo
: Salviniales
Famili
: Salviniaceae
Genus
: Salvinia
Spesies : Salvinia molesta Mitchell
s)
Metaxyaceae sp
Klasifikasi Metaxyaceae sp
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo :
Cyatheales
Famili : Metaxyaceae
Spesies :Metaxyaceae sp
Ciri
sebagian besar anggota tumbuhan paku ini adalah adanya "batang" yang
tumbuh tegak, Paku pohon ada yang mampu mencapai ketinggian sekitar 20 m,
terutama di hutan-hutan basah tropika dan subtropika.
t)
Cyathea sp.
Regnum :
Plantae (Tumbuhan)
Divisi :
Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas :
Pteridopsida
Ordo :
Cyatheales
Famili :
Cyatheaceae
Genus :
Cyathea
Spesies :Cyathea
sp.
u)
Thelypteris sp
Kingdom : Plantae (Tumbuhan
Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas : Filicopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Thelypteridaceae
Genus : Thelipteris
Spesies :Thelypteris sp.
Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas : Filicopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Thelypteridaceae
Genus : Thelipteris
Spesies :Thelypteris sp.
v)
Adianthum sp
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Adiantaceae
Genus : Adiantum
Spesies : Adiantum polyphyllum Willd
Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Adiantaceae
Genus : Adiantum
Spesies : Adiantum polyphyllum Willd
Daftar pustaka nya ada ga?
BalasHapus