new slide lima Equisetinae (Paku ekor kuda) dan Lycopsida (Paku kawat)



Kelas Equisetinae (Paku Ekor Kuda)


















            Kelompok tumbuhan paku ini berupa terna yang tumbuh subur di tempat-tempat yang lembab. Batangnya bercabang-cabang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas daunnya kecil dan bersisik seperti selaput yang tersusun melingkar pada setiap ruas batang.Pada ujung batangnya umumnya ditemui sporofil atau bagian penghasil spora yang membentuk kerucut, sehingga mirip dengan ekor kuda yang masih hidup dan banyak ditemukan di Indonesia antara lain Equisetum debile dan Equisetum ranosissimum, dan Equisetum arvense.
            Kelompok paku ini memiliki batang yang beruas, berbuku, dan berongga, daun kecil-kecil seperti sirsak, terletak melingkar pada buku buku, batang tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan sebagai organ fotosintetik menggantikan daun. Batangnya dapat bercabang, daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas.  Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada E. arvense tumbuh menjadi protalium jantan. Spora keluar dari sporangium yang tersusun pada strobilus.


a) Klasifikasi Spesies Equisetum pratense

Regnum  : Plantae
Divisi      : Pteridhophyta
Kelas       : Equisetopsida
Ordo        : Equisetales
Famili      : Equisetaceae
Genus      : Equisetum
Spesies     : Equisetum pratense


















Equisetum pratense, disebut juga ekor kuda padang rumput, ekor kuda rindang atau ekor kuda gelap, merupakan spesiestumbuhan milik divisi paku ekor kuda (Equisetophyta).

b) Klasifikasi  Spesies Equisetum debile Roxb

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi      : Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas       : Equisetopsida
Ordo        : Equisetales               
Famili      : Equisetaceae
Genus      : Equisetum
Spesies    : Equisetum debile Roxb



           










 Tanaman ini tumbuh tegak dan menjulang ke atas ini memiliki ketingggian sekitar 1 m. Batangnya agak lemas, bergaris-garis. Daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas, berwarna hijau, sisiknya majemuk, dan tepi daunnya bergerigi. Batang Bulat, beralur, berlobang, beruas. Tumbuhan ini berakar Serabut, dan berwarna coklat.
   Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium, kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum. Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

c.Paku kawat Lycopsida


          















  Paku kawat memeliki Sporofit yang sudah memiliki akar, batang dan daun. Tumbuhan paku ini  berupa tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah. Memiliki batang kecil dengan percabangan menggarpu (dikotomi). Daun yang fertil terdapat pada ujung cabang disebut sporofil, kumpulan sporofil disebut strobilus, yaitu struktur penghasil spora yang menyerupai kerucut. Contoh tumbuhan paku kelas ini adalah Lycopodium (paku kawat) dan Selanginella (paku rane).

   Lycopodinae terbagi atas 4 bangsa, yakni bangsa Lycopodiales, bangsa Selaginellales, bangsa Lepidodendrales, dan bangsa Isoetales. Ciri morfology Licopodium secara umum adalah sebagai Akar bercabang menggarpu, terletak di sepanjang bagian bawah dari rimpang. Batang berupa rimpang ,tumbuh tegak atau berbaring dengan cabang-cabang menjulang ke atas, cabang-cabang tertutup oleh daun, tidak bertangkai (bertulaang satu) atau mikrofil tak bercabang . Sistem reproduksi, sporofil terbentuk pada bagian atas ( strobilus), berbentuk segi tiga sama sisi, mempumyai sporangium yang agak pipih, Sporangium terletak pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya. Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis, yakni lapisan dalam terdapat sel-sel tapetum, yang karena isinya habis terpakai pada pembentukan spora lalu berkeriput. Spora tersususun atas tetradehingga waktu masak. Eksosporiumnya mempunyai rigi-rigi penebalan yang berbentuk jala. Spora bersifat isospora.


b) Klasifikasi Lycopodium cernuum (Paku Kawat)
Regnum  : Plantae
Divisi      : Pteridophyta
Kelas       :Lycopodiinae
Ordo        :Lycopodiales
Famili      :Lycopodiaceae
Genus      :Lycopodium
Spesies    : Lycopodium cernuum L














 Lycopodium cernuum memiliki ciri-ciri berdaun kecil (mikrofil) dengan susunan spiral dan daun-daun yang sangat banyak tersebut tersusun rapat, batangnya seperti kawat, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), hidup di darat. Akar pada Lycopodium cernuum  biasanya bercabang menggarpu, bagian – bagian batang yang berdiri tegak, dan mempunyai rangkaian sporofil . Lycopodium cernuum termasuk tumbuhan paku homospora.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

new slide enam 'Pteriopsida (Paku Sejati)

new slide tiga ' Bryopsida lumut daun'

new kamus biologi musikal